Rasa-rasanya tidak ada yang tak mengenal makanan khas Lamongan Jawa Timur yang legendaris satu ini, yaitu Soto Lamongan.
Soto Lamongan bisa ditemukan hampir diseluruh wilayah di Indonesia. Soal rasa, Soto Lamongan tidak perlu diragukan lagi. Kenikmatannya tiada duanya.
Soto Lamongan adalah soto ayam dengan ciri khas kuah kuning dengan campuran koya yang terbuat dari kerupuk udang dan bawang putih yang digoreng. Rasanya sangat segar dan lezat dengan citarasa yang gurih dan enak.
Bila kamu tidak sempat ke Lamongan, kamu juga sudah bisa menikmati kuliner khas Lamongan satu ini di berbagai tempat di Indonesia. Banyak soto lamongan yang bukan di Lamongan yang memiliki rasa tidak kalah enak dengan di tempat aslinya.
Nama Wingko Babat sepertinya sudah sangat dikenal. Bahkan, Wingko Babat sering dijadikan oleh-oleh jika kalian berkunjung ke sejumlah kota di Pulau Jawa. Seperti Yogyakarta atau Semarang.
Tapi, tahukah kamu jika Wingko berasal dari Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan.
Wingko Babat adalah makanan khas Lamongan Jawa Timur berupa jajanan berbahan dasar tepung ketan, gula pasir dan kelapa parut.
Salah satu produsen Wingko Babat yang paling terkenal adalah Loe Lan Ing. Usaha Wingko Babat ini mulai dirintis sejak tahun 1900-an.
Wingko Babat Loe Lan Ing berada sekitar 1 km di sebelah barat pertigaan Babat. Ini merupakan pertigaan titik temu antara kota Surabaya, Tuban, dan Bojonegoro.
Pecel lele sendiri adalah sajian khas Lamongan berupa lele goreng yang disajikan dengan nasi hangat, sambal tomat, dan lalapan. Lelenya digoreng garing dengan sebelumnya dibumbui, sehingga taste-nya sangat gurih. Lele goreng dicocol dengan sambal tomat khas Lamongan yang sedap. Lalapannya biasanya kol, mentimun, kacang panjang, dan kemangi. Jadi, kata pecel dalam pecel lele tidak merujuk pada sambal pecel yang kita kenal—yang berbahan kacang tanah. Pecel bagi warga Lamongan adalah lauk yang disantap dengan sambal. Apapun lauknya, kalau disantap dengan sambal, itulah pecel.
Nasi Boranan adalah makanan khas Lamongan Jawa Timur yang mudah sekali ditemukan jika kamu berkunjung ke Lamongan. Hampir di setiap sudut kota Lamongan ada penjaja Nasi Boranan. Nama Boranan sendiri berasal dari nama wadah nasi anyaman bambu yang dipakai. Oleh warga, wadah itu dikenal dengan nama Boran. Nasi Boranan terdiri dari nasi, bumbu, lauk dan rempeyek. Pelengkap lain yang melengkapi nasi boranan adalah empuk (tepung yang digoreng) dan pletuk (kacang dan remah nasi aking).Bumbu dari kuliner khas Lamongan satu ini terdiri dari rempah-rempah yang ditambahkan dengan cabai dan kelapa parut yang dihaluskan. Lauk lain yang ditawarkan di antaranya daging ayam, jeroan, ikan bandeng, telur dadar, telur asin, tahu, tempe.
Sebagai salah satu sentra penghasil ikan tawar di Jawa Timur, Kabupaten Lamongan memiliki banyak kuliner berbahan dasar ikan bandeng. Salah satunya adalah bandeng colo. Bandeng Colo merupakan makanan khas Lamongan Jawa Timur berupa olahan masakan paduan bumbu khusus. Olahannya mampu menghilangkan bau tanah dan bau amis bandeng yang selalu melekat. Makanan ini hanya bisa dijumpai di salah satu rumah makan yang berada di Jalan Sunan Giri, Lamongan.
Keripik Sunduk terbuat dari ikan sunduk. Jenis ikan yang sering ditemui di perairan Lamongan. Ikan sunduk memiliki bentuk mirip ikan tenggiri atau kakap. Keripik Sunduk merupakan olahan seafood andalan di Lamongan. Keripik Sunduk relatif murah dan dapat ditemukan dengan mudah di toko oleh-oleh atau pasar. Makanan khas Lamongan Jawa Timur ini tahan lama dan cocok dijadikan oleh-oleh untuk sanak saudara. Oleh warga setempat, ikan ini biasa diolah menjadi keripik berbalut tepung yang biasa disebut dengan “kentaki” karena mirip dengan tepung ayam goreng cepat saji. Sebelum dikeripik, ikan dibelah, tulangnya dibuang, lalu dipotong kecil-kecil. Rasanya gurih kriuk-kriuk, bisa dimakan begitu saja, bisa juga dimakan sebagai lauk.